AKTIFITAS WISATA DI BALI TOURS CLUB

Bali Tours Club menyediakan jasa wisata di Bali seperti transportasi Tour di Bali dan sewa mobil murah. Kami juga menyediakan wisata bahari submarine ada juga rafting, cruise dan boat ke Gili .

Untuk layanan sewa bus , mobil dan tour di Bali dengan harga murah dan terjangkau jawabannya Bali Tours Club. Mobil sewa di Bali Tours Club tersedia mobil seperti Karimun, APV, Toyota Avanza, Kijang, Innova dan Mini Bus. Sewa Mobil Mewah di Bali tersedia: Toyota Alphard, Commuter, All New Camry dan Mercedz Benz.

SEWA MOBIL AVANZA self drive (lepas kunci): Rp 200.000/hari, keperluan mobil lainnya klik di sini

SEWA MOBIL (avanza/apv) + SUPIR + BENSIN: Rp 440.000/mobil/10jam

SEWA BUS WISATA (20-45 seater): Mulai Rp 1.200.000/ 12 jam, jenis bus detail klik di sini

AKTIFITAS : tour di bali | sewa mobil | wisata bali| Hotel di Bali|Tanjung Benoa watersport

KONTAK KAMI : HP/WA; 0821 4704 2222


Photo Galery

Beberapa objek wisata di Bali yang mungkin anda kunjungi selama Liburan. Ada banyak tempat wisata. Anda mungkin bisa sewa mobil bisa setir sendiri ataupun dengan driver atau ikut tour dengan Bali Tours Club.

Dengan adat tradisi dan warisan budaya di Bali, sangat mendukung untuk menjadi daerah tujuan wisata. Ada tari-tarian yang mencerminkan budaya Bali. maka jangan lewatkan Liburan anda untuk wisata di Bali.

Pantai Sanur



Pantai AMED




















Tanah Lot

















Kintamani
















Pantai Dreamland


















Hubungi:
Bali Tours Club
E-mail: info@balitoursclub.com
Ph. 0361.8709363, Hp/ SMS: 081 916 533 222
Web: balitoursclub.blogspot.com or www.balitoursclub.com

Tour di Bali

Ingin mengenal daerah wisata Bali lebih jauh, kami Bali Tours Club dapat menjawab itu semua. Kami profesional di bidang perjalanan ke berbagai objek wisata di Bali yang mencakup bali tour / tour di bali, mulai dari full day dan half day tour juga water sport, dengan lokal private driver yang sudah berpengalaman di bidangnya akan sangat membantu dalam memandu perjalanan, harga sangat bersaing dan bisa di katakan paling murah tapi yang terpenting bagi kami adalah kepuasan customer menjadi tujuan kami dan tentunya dengan memberikan pelayanan yang terbaik. Atau anda bisa sewa mobil dan juga sewa driver dari Bali Tours Club.

FULL DAY TOUR


HALF DAY TOUR



Hubungi:
Bali Tours Club
E-mail: info@balitoursclub.com
Ph. 0361.8709363, Hp/ SMS: 081 916 533 222
PIN BB: 21497DE9
Web: balitoursclub.blogspot.com or www.balitoursclub.com

Tentang Leak di Bali

Leak merupakan suatu ilmu kuno yang diwariskan oleh leluhur Hindu di Bali.
Pada zaman sekarang ini orang bertanya-tanya apa betul leak itu ada?, apa betul leak itu menyakiti?
Secara umum leak itu tidak menyakiti, leak itu proses ilmu yang cukup bagus bagi yang berminat.
Karena ilmu leak juga mempunyai etika-etika tersendiri.

Tidak gampang mempelajari ilmu leak.
Dibutuhkan kemampuan yang prima untuk mempelajari ilmu leak.
Di masyarakat sering kali leak dicap menyakiti bahkan bisa membunuh manusia, padahal tidak seperti itu.
Ilmu leak juga sama dengan ilmu yang lainnya yang terdapat dalam lontar-lontar kuno Bali.



Dulu ilmu leak tidak sembarangan orang mempelajari, karena ilmu leak merupakan ilmu yang cukup rahasia sebagai pertahanan serangan dari musuh.
Orang Bali Kuno yang mempelajari ilmu ini adalah para petinggi-petinggi raja disertai dengan bawahannya.
Tujuannya untuk sebagai ilmu pertahanan dari musuh terutama serangan dari luar.
Orang-orang yang mempelajari ilmu ini memilih tempat yang cukup rahasia, karena ilmu leak ini memang rahasia.

Jadi tidak sembarangan orang yang mempelajari.
Namun zaman telah berubah otomatis ilmu ini juga mengalami perubahan sesuai dengan zamannya.
Namun esensinya sama dalam penerapan.
Yang jelas ilmu leak tidak menyakiti.

Yang menyakiti itu ilmu teluh atau nerangjana, inilah ilmu yang bersifat negatif, khusus untuk menyakiti orang karena beberapa hal seperti balas dendam, iri hati, ingin lebih unggul, ilmu inilah yang disebut pengiwa.
Ilmu pengiwa inilah yang banyak berkembang di kalangan masyarakat seringkali dicap sebagai ilmu leak.

Seperti yang dikatakan diatas leak itu memang ada sesuai dengan tingkatan ilmunya termasuk dengan endih leak.
Endih leak ini biasanya muncul pada saat mereka lagi latihan atau lagi bercengkrama dengan leak lainnya baik sejenis maupun lawan jenis.
Munculnya endih itu pada saat malam hari khususnya tengah malam.
Harinya pun hari tertentu tidak sembarangan orang menjalankan untuk melakukan ilmu tersebut.

Mengapa ditempat angker?
Ini sesuai dengan ilmu leak dimana orang yang mempelajari ilmu ini harus di tempat yang sepi, biasanya di kuburan atau di tempat sepi.
Endih ini bisa berupa fisik atau jnananya (rohnya) sendiri, karena ilmu ini tidak bisa disamaratakan bagi yang mempelajarinya.
Untuk yang baru-baru belajar, endih itu adalah lidahnya sendiri dengan menggunakan mantra atau dengan sarana.
Dalam menjalankan ilmu ini dibutuhkan sedikit upacara.
Sedangkan yang melalui jnananya (rohnya), pelaku menggunakan sukma atau intisari jiwa ilmu leak.
Sehingga kelihatan seperti endih leak, padahal ia diam di rumahnya. Yang berjalan hanya jiwa atau suksma sendiri.

Bentuk endih leak ini beraneka ragam sesuai dengan tingkatannya.
Ada seperti bola, kurungan ayam, tergantung pakem (etika yang dipakai).
Ilmu ini juga memegang etika yang harus dipatuhi oleh penganutnya.

Endih leak ini tidak sama dengan sinar penerangan lainnya, kalau endih leak ini biasanya tergantung dari yang melihatnya.
Kalau yang pernah melihatnya, endih berjalan sesuai dengan arah mata angin, endih ini kelap-kelip tidak seperti penerangan lainnya hanya diam.

Warnanya pun berbeda, kalau endih leak itu melebihi dari satu warna dan endih itu berjalan sedangkan penerangan biasanya warna satu dan diam.
Karena endih leak ini memiliki sifat gelombang elektromagnetik mempunyai daya magnet.

Ilmu leak tidak menyakiti.
Orang yang kebetulan melihatnya tidak perlu waswas.
Bersikap sewajarnya saja.
Kalau takut melihat, ucapkanlah nama nama Tuhan.
Endih ini tidak menyebabkan panas.

Dan endih tidak bisa dipakai untuk memasak karena sifatnya beda.
Endih leak bersifat niskala, tidak bisa dijamah.


Leak Shoping di Kuburan

Pada dasarnya, ilmu leak adalah ilmu kerohanian yang bertujuan untuk mencari pencerahan lewat aksara suci. Dalam aksara Bali tidak ada yang disebut leak.
Yang ada adalah “liya, ak” yang berarti lima aksara (memasukan dan mengeluarkan kekuatan aksara dalam tubuh melalui tata cara tertentu).

Lima aksara tersebut adalah Si, Wa, Ya, Na, Ma.
- Si adalah mencerminkan Tuhan
- Wa adalah anugrah
- Ya adalah jiwa
- Na adalah kekuatan yang menutupi kecerdasan
- Ma adalah egoisme yang membelenggu jiwa

Kekuatan aksara ini disebut panca gni (lima api). Manusia yang mempelajari kerohanian apa saja, apabila mencapai puncaknya dia pasti akan mengeluarkan cahaya (aura).

Cahaya ini keluar melalui lima pintu indria tubuh yakni telinga, mata, mulut, ubun-ubun, serta kemaluan.

Pada umumnya cahaya itu keluar lewat mata dan mulut. Sehingga apabila kita melihat orang di kuburan atau tempat sepi, api seolah-olah membakar rambut orang tersebut.

Pada prinsipnya, ilmu leak tidak mempelajari bagaimana cara menyakiti seseorang. Yang dipelajari adalah bagaimana mendapatkan sensasi ketika bermeditasi dalam perenungan aksara tersebut.

Ketika sensasi itu datang, maka orang itu bisa jalan-jalan keluar tubuhnya melalui ngelekas atau ngerogo sukmo. Kata ngelekas artinya kontaksi batin agar badan astra kita bisa keluar. Ini pula alasannya orang ngeleak.
Apabila sedang mempersiapkan puja batinnya disebut angeregep pengelekasan. Sampai di sini roh kita bisa jalan-jalan dalam bentuk cahaya yang umum disebut endih.

Bola cahaya melesat dengan cepat. Endih ini adalah bagian dari badan astral manusia (badan ini tidak dibatasi oleh ruang dan waktu)
Di sini pelaku bisa menikmati keindahan malam dalam dimensi batin yang lain. Jangan salah, dalam dunia pengeleakan ada kode etiknya.
Sebab tidak semua orang bisa melihat endih. Juga tidak sembarangan berani keluar dari tubuh kasar kalau tidak ada kepentingan mendesak.

Peraturan yang lain juga ada seperti tidak boleh masuk atau dekat dengan orang mati. Orang ngeleak hanya shoping-nya di kuburan (pemuwunan).
Apabila ada mayat baru, anggota leak wajib datang ke kuburan untuk memberikan doa agar rohnya mendapat tempat yang baik sesuai karmanya.
Begini bunyi doa leak memberikan berkat : “ong, gni brahma anglebur panca maha butha, anglukat sarining merta. mulihankene kite ring betara guru, tumitis kita dadi manusia mahatama. ong rang sah, prete namah”.

Sambil membawa kelapa gading untuk dipercikan sebagai tirta. Nah, di sinilah ada perbedaan pandangan bagi orang awam. Dikatakan bahwa leak ke kuburan memakan mayat, atau meningkatkan ilmu.
Kenapa harus di kuburan? Paham leak adalah apa pun status dirimu menjadi manusia, orang sakti, sarjana, kaya, miskin, akan berakhir di kuburan.

Tradisi sebagian orang di India tidak ada tempat tersuci selain di kuburan. Kenapa demikian?
Di tempat inilah para roh berkumpul dalam pergolakan spirit.
Di Bali kuburan dikatakan keramat, karena sering muncul hal-hal yang menyeramkan. Ini disebabkan karena kita jarang membuka lontar tatwaning ulun setra.
Sehingga kita tidak tahu sebenarnya kuburan adalah tempat yang paling baik untuk bermeditasi dan memberikan berkat doa.
Sang Buda Kecapi, Mpu Kuturan, Gajah Mada, Diah Nateng Dirah, Mpu Bradah, semua mendapat pencerahan di kuburan.
Di Jawa tradisi ini disebut tirakat.

Leak juga mempunyai keterbatasan tergantung dari tingkatan rohani yang dipelajari. Ada tujuh tingkatan leak.
Leak barak (brahma).
Leak ini baru bisa mengeluarkan cahaya merah api. Leak bulan, leak pemamoran, leak bunga, leak sari, leak cemeng rangdu, leak siwa klakah.
Leak siwa klakah inilah yang tertinggi. Sebab dari ketujuh cakranya mengeluarkan cahaya yang sesuai dengan kehendak batinnya.

Setiap tingkat mempunyai kekuatan tertentu. Di sinilah penganut leak sering kecele, ketika emosinya labil.

Ilmu tersebut bisa membabi buta atau bumerang bagi dirinya sendiri. Hal inilah membuat rusaknya nama perguruan.

Sama halnya seperti pistol, salah pakai berbahaya. Makanya, kestabilan emosi sangat penting, dan disini sang guru sangat ketat sekali dalam memberikan pelajaran.
Selama ini leak dijadikan kambing hitam sebagai biang ketakutan serta sumber penyakit, atau aji ugig bagi sebagian orang.
Padahal ada aliran yang memang spesial mempelajari ilmu hitam disebut penestian. Ilmu ini memang dirancang bagaimana membikin celaka, sakit, dengan kekuatan batin hitam.
Ada pun caranya adalah dengan memancing kesalahan orang lain sehingga emosi. Setelah emosi barulah dia bereaksi.
Emosi itu dijadikan pukulan balik bagi penestian. Ajaran penestian menggunakan ajian-ajian tertentu, seperti aji gni salembang, aji dungkul, aji sirep, aji penangkeb, aji pengenduh, aji teluh teranjana. Ini disebut pengiwa (tangan kiri).

Kenapa tangan kiri, sebab setiap menarik kekuatan selalu memasukan energi dari belahan badan kiri.
Pengiwa banyak menggunakan rajah-rajah (tulisan mistik). Juga pintar membuat sakit dari jarak jauh, dan dijamin tidak bisa dirontgent di lab.
Yang paling canggih adalah cetik (racun mistik). Aliran ini bertentangan dengan pengeleakan. Apabila perang, beginilah bunyi mantranya, ong siwa gandu angimpus leak, siwa sumedang anundung leak, mapan aku mapawakan segara gni…bla…bla.

Ilmu Leak ini sampai saat ini masih berkembang karena pewarisnya masih ada, sebagai pelestarian budaya Hindu di Bali dan apabila ingin menyaksikan leak ngendih datanglah pada hari Kajeng Kliwon Enjitan di Kuburan pada saat tengah malam.

Di kutip dari beberapa sumber

Hubungi:
Bali Tours Club
E-mail: info@balitoursclub.com
Ph. 0361.8709363, Hp/ SMS: 081 916 533 222
Web: balitoursclub.blogspot.com or www.balitoursclub.com

Sekilas sejarah Bali

Babad sejarah Bali adalah suatu periode pada saat masa Pra-Sejarah penduduk Bali mulai berakhir dan terjadi transisi digantikan oleh di mulainya periode sejarah yang mana pada periode Babad sejarah Bali ini sebuah rangkaian ceritera yang memang benar – benar terjadi dalam Sejarah kehidupan Masyarakat Bali telah memiliki bukti yang kuat akan kisah-kisah yang di riwayatkan tersebut karena pada periode ini leluhur masyarakat Bali telah mengenal Adat istiadat, Budaya, Seni, Bahasa, Tulisan bahkan Agama yang pada masa tersebut disebut aliran Kepercayaan.

Untuk memahami keunikan serta keistimewaan Bali memang tidak bisa dilepaskan dengan tapak-tapak sejarah ( Babad Sejarah ) perkembangan Bali dari masa ke masa.

Babad Sejarah Bali menjadi begitu unik dan khas karena didukung oleh sikap warganya yang memberikan perhatian khusus dan rasa hormat yang begitu mendalam terhadap segala sesuatu yang sudah menjadi Warisan peninggalan Nenek Moyang dan para leluhurnya.

Kepercayaan, rasa Hormat dan rasa Terima kasih masyarakat Bali terhadap leluhurnya menjadikan perhatian khusus terhadap peninggalan sejarah begitu tinggi dan istimewa di seluruh daratan Bali.

Begitu banyak peninggalan Babad sejarah tersebut yang di jaga dan dipelihara dengan sebaik – baiknya bahkan tidak sedikit yang diberlakukan sebagai benda keramat atau tempat Suci yang tidak boleh terganggu dan tidak boleh diperlakukan tidak semestinya.

Perjalanan Bali dari Masa ke Masa

Dalam pengungkapan Babad sejarah Bali, harus difahami terlebih dahulu perjalanan Bali dari mulai Zaman Purbakala dan Zaman Pra- Sejarah yang terdiri dari 4 masa ( Lihat Bab. 2.4 tentang 4. Masa dalam Pra-Sejarah Bali ) kemudian berlanjut memasuki periode Babad sejarah Bali yang terdiri dari 5 Masa diantaranya yaitu :

1. Masa Bali Mula
2. Masa Bali Kuna
3. Masa Bali Aga
4. Masa Bali Hindu ( Majapahit )
5. Bali Masa Kini.

Dengan pembelajaran dan pemahaman terperinci seperti itu tentunya kondisi Geografis, Masyarakat, Agama dan Budaya Bali pada akhirnya dapat diketahui dan di mengerti secara lebih lengkap, utuh dan sempurna.

Bahkan dalam rangka untuk lebih menjiwai dan mendalami lagi sejarah mengenai Bali secara mitologi, juga harus sedikitnya mengerti dan mempelajari beberapa cerita / Legenda rakyat yang memang ada kaitan dengan Babad sejarah dan silsilah sebuah tempat atau peristiwa yang pernah ada di Bali.

Masa Bali Mula

Berdasarkan kepada Penelitian dan Penemuan serta Legenda yang beredar dalam masyarakat Bali menyangkut asal-usul pemberian nama untuk sebuah pulau sebelah timur Jawa, terdapat bukti – bukti akurat yang sangat populer dan diyakini akan kebenarannya.

Sekelompok Masyarakat yang hidup pada saat itu ( pada saat awal mula penamaan Bali ) disebut – sebut sebagai kelompok sosial yang dinamakan Masyarakat “ Bali Mula “.( leluhur & asal muasal Masyarakat Bali asli yang sudah mulai memiliki Budaya )

Adapun penjelasan mengenai awal mula penamaan Bali tersebut adalah sebagai berikut :

Keberadaan Budaya Masyarakat “ Bali Mula “ ditandai dengan kedatangan salah seorang Pertapa Maha Sakti di “ Gunung Raung “ Jawa Timur yang bernama “ Maha Resi Markandeya “ pada abad ke-7, peristiwa tersebut sungguh telah memberikan Arti dan Pengaruh yang sangat besar dan mendalam bagi kehidupan seluruh Masyarakat Bali selanjutnya.
Suatu ketika beliau mendapat perintah Ghaib dari Tuhan untuk melakukan pengembaraan ke arah timur pulau Dawa sekarang ( Jawa ) sampai menyebrang ke sebuah daratan yang terletak di sebelah timur pulau Dawa tersebut, beliaupun mendapat perintah untuk mendirikan tempat suci pemujaan dan menetap serta bertempat tinggal di sebelah timur Pulau Dawa tersebut.
“ Dawa “ artinya panjang, karena memang dahulu kala ( pada jaman Purbakala ) pulau Jawa dan Bali menjadi satu daratan yang terbentang luas dan sangat panjang.
Dengan diikuti oleh 800 pengikutnya, beliau mulai bergerak ke arah timur yang masih berupa hutan belantara. Perjalanan beliau hanya sampai di daerah Jembrana sekarang Bali Barat karena pengikut beliau banyak yang tewas dimakan harimau dan ular-ular besar penghuni hutan, konon pada saat itu di seluruh daratan masih terdapat pohon – pohon besar dan hutan yang tidak dapat ditembus mata hari “ Peteng “
Akhirnya beliau memutuskan kembali ke Gunung Raung untuk bersemedi dan mencari pengikut baru.
Dengan semangat dan tekad yang kuat, perjalanan beliau yang kedua sukses mencapai tujuan di kaki Gunung Agung ( Bali Timur ) selanjutnya setibanya di sana beliau bermaksud untuk membangun sebuah peristirahatan.
Namun secara tidak diduga proses pembangunan tempat peristirahatan tersebut bermasalah sangat serius karena terjadi Wabah penyakit mengerikan sejenis penyakit kulit, penyakit seputar perut serta penyakit gila yang berujung pada kematian secara misterius para pengikutnya.
Untuk melanjutkan rencana pembangunan tempat peristirahatan dan guna menyelamatkan para pengikutnya maka “ Sang Resi Markandeya “ dengan kekuatan ghaibnya kembali melakukan semedi tingkat tinggi dan dalam semedinya tersebut “ Sang Resi Markandeya “ mendapat Wangsit dari “ Sang Hyang Widhi Wase “, bahwa sebelum meneruskan pekerjaan pembuatan tempat peristirahatan tersebut harus dilakukan terlebih dahulu upacara Ritual Sakral berupa penanaman 5 buah benda-benda berharga yang disebut “ Panca Datu “ sebagai symbol dan media penyelamat serta sebagai Pondasi yang di letakan / ditanam di bawah tempat pemujaan di dekat peristirahatannya yang ingin beliau bangun tersebut.
Adapun ke lima ( 5 ) benda berharga tersebut diantaranya adalah berupa lima jenis logam yang dipercayai mampu menolak mara bahaya diantaranya : Emas, Perak, Perunggu, Tembaga dan Besi / Baja.
Selanjutnya tempat pemujaan suci tersebut dinamakan " Sanggar Basuki ".sementara tanah sekitarnya yang ada pada saat itu beliau bagi-bagikan kepada pengikutnya untuk dijadikan Sawah, Tegalan, Rumah, dan tempat suci yang dinamai “ Hulundang Wasukih “ yang sekarang disebut daerah Pure Besakih.
Nama Besakih diambil dari kata "Basuki" atau dalam naskah kuno ditulis sebagai Basukir atau Basukih. Kata Basuki sendiri diambil dari kata Sanskerta "Wasuki" yang berarti " Penyelamat ".
Sementara, dalam mitologi “ Samudramanthana “ disebutkan bahwa Basuki adalah nama naga yang melingkari Gunung Mandara penjaga keselamatan dan kesejahteraan.
Di sinilah beliau mengajarkan agama kepada pengiringnya yang menyebut “ Tuhan “ dengan nama “ Sanghyang Widhi “ melalui penyembahan kepada “ Surya “ ( Surya Sewana ) sebanyak tiga kali dalam sehari, dengan menggunakan alat-alat “ bebali “ yaitu sesajen yang terdiri atas tiga unsur kehidupan berupa “ Air, Api dan Bunga Harum “.
Ajaran agamanya disebut agama “ Bali “, Lambat laun para pengikutnya mulai menyebar ke daerah sekitar, sehingga masyarakat yang berasal dari daerah ini menamainya dengan nama daerah Bali, daerah yang segala sesuatunya mempergunakan “ Bebali “ yang dalam Bahasa Sansekertanya Bebali adalah berarti Sesajian.
Bisa disimpulkan bahwa nama “ Bali “ berasal dari kata “ Bebali “ yang artinya “ Sesajen “.
Sebuah Manuscript dari kitab Ramayana yang disusun 1200 SM menyebutkan bahwa "Ada sebuah tempat di timur Dawa Dwipa yang bernama Vali Dwipa, di mana di sana Tuhan diberikan kesenangan dan Penghormatan oleh penduduknya berupa bebali (sesajen)."
“ Vali Dwipa “ adalah sebutan untuk Pulau “ Vali “ yang kemudian berubah seiring dengan fenomenanya yang berjalan secara alami menjadi Pulau Bali atau pulau sesajen.
Tidak salah memang interpretasi ini melihat orang Bali hingga saat ini memang tidak bisa lepas dari sesajen dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya.

Riwayat tambahan :

Pada saat “ Sang Resi Markandya “ bersemedi meminta petunjuk “ Sanghyang Widhi Wase “ di lereng Gunung Raung sebelum mendirikan Sanggar & tempat peristarahatan “ Besakih “ karena pengikutnya banyak yang terkena Wabah Penyakit Misterius dan Mengerikan yang menyebabkan banyaknya kematian maka beliau mendapat 2 wangsit yang harus di jalankan guna menyelamatkan para pengikutnya, adapun 2 wangsit tersebut diantaranya adalah :
1. Perintah pelaksanaan “ Panca Datu “ yaitu penanaman ( 5 ) benda berharga yang mampu menolak mara bahaya diantaranya : Emas, Perak, Perunggu, Tembaga dan Besi / Baja.
2. Bahwa berkaitan dengan nama pulau tersebut yaitu “ Vali Dwipa “ yang dipercaya merupakan hadiah / pemberian dari “ Sanghyang Widhi Wase “ maka di seluruh daratan pulau Bali harus di dirikan tempat pemujaan suci sebanyak – banyaknya dan di segala penjuru yang kemudian dikenal dengan 9 arah mata angin sebagai ucapan terima kasih, rasa hormat dan syukur kepada “ Sanghyang Widhi Wase “ dan sebagai penjaga / penolak datangnya Mara bahaya, Bencana dan Musibah yang akan menimpa Bali.

Masa Bali Kuna

“ Bali Kuna “ adalah sekelompok Masyarakat penduduk Bali Tua asli yang merupakan keturunan dan generasi penerus dari Masyarakat “ Bali Mula “, Masyarakat “ Bali Kuna “ memang diakui sebagai salah Nenekmoyang / leluhur dari pada masyarakat Bali saat ini.

Oleh karena keberadaannya yang sudah cukup Tua di daratan pulau Bali maka kelompok masyarakat ini di sebut dengan istilah “ Bali Kuna “ ( Kuno ), namun demikian masyarakat “ Bali Kuna “ di katakan sebagai penerus dari masyarakat “ Bali Mula “ karena walaupun dikatakan Kuno tetapi keberadaannya tetap sebagai generasi penerus setelah masa masyarakat “ Bali Mula “ mulai sirna, hal ini disebabkan karena masyarakat “ Bali Kuna “ bukanlah masyarakat yang hidup pada saat awal Bali ditemukan dan mulai memiliki nama ( lihat ceritra “ Sang Resi Markandeya “ ).

Masyarakat “ Bali Kuna “ diyakini hidup ketika Masyarakat Bali sudah memiliki kebudayaan, Adat Istiadat, Seni, Bahasa dan Tulisan Kuno dan Agama, yang disebut agama “ Shiwa “ yang mana pengaruh dan nuansa dari Agama Budha sudah mulai terlihat, agama tersebut lebih dikenal dengan sebutan agama kepercayaan dimana masyarakat pada waktu itu sudah melakukan penyembahan sebagai implementasi akan pengakuan dan keyakinan atas keberadaannya “ Sanghyang Widhi Wase “ melalui media Alam atau langit dengan ritual dan prosesi penyembahan mengikuti ajaran yang diperoleh dari generasi sebelumnya yaitu ritual dan prosesi penyembahan yang sama seperti yang di lakukan oleh Masyarakat “ Bali Mula “ yang di ajarkan oleh “ Sang Resi Markandya “.

Masa “ Bali Kuna “ dapat juga dikatakan masa – masa yang cukup penting dimana Masyarakat Bali pada saat itu mulai mengenal sebuah sistem pemerintahan yang lebih terorganisir yang disebut dengan system pemerintahan Monarki ortodok atau lebih dikenal dengan istilah Kerajaan dan pada masa – masa inipun Masyarakat Bali mulai menorehkan berbagai macam Mitos dan Legenda yang akan terus di kenang sampai saat ini.

Sebuah peninggalan paling penting bagi masyarakat Bali yang berhasil di catat sebagai sejarah Masyarakat Bali adalah adalah dimana pada periode ini sebuah kerajaan pertama di Bali mulai berdiri yang disebut dengan “ Kerajaan Bedahulu “.

Ada beberapa teori popular yang menjelaskan mengenai “ Bali Kuna “ diantaranya adalah :
Bahwa masyarakat dan Budaya “ Bali Kuna “ adalah sebuah kelompok Masyarakat berbudaya yang mulai tercipta setelah “ Bali Mula “ lambat laun mulai sirna, ada pula yang berpendapat bahwa perbedaan antara “ Bali Kuna “ dan “ Bali Age “ yaitu bahwa “ Bali Kuna “ adalah sebutan untuk sebuah kelompok masyarakat sedangkan “ Bali Age “ adalah sebuah istilah untuk Kebudayaan, adat istiadat, tatacara dan norma yang berlaku bagi Masyarakat / kelompok “ Bali Kuna “. .

Masa Bali Aga

Ketika membincang tentang kebudayaan masyarakat Bali Aga, orang biasanya tak akan lupa menengok sebuah desa kuno di wilayah Kabupaten Karangasem ini. Di antara sejumlah desa-desa Bali Aga yang masih bertahan, Tenganan Pegringsingan memang tergolong masih cukup berhasil menjaga keasliannya. Karenanya, Tenganan Pegringsingan pun kerap menjadi ikon dalam perbincangan mengenai kebudayaan masyarakat Bali Aga.
Orang sudah terlampau mengenal Tenganan Pegringsingan, memang. Terlebih lagi desa ini ditetapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem sebagai salah satu objek wisata andalan. Karenanya, saban hari wisatawan, baik domestik maupun mancanagera mengunjungi desa ini.

Orang yang hendak mengunjungi desa ini dari Denpasar mesti menempuh perjalanan sekitar 70 kilometer ke arah timur. Tiba di Candi Dasa, Anda belok menuju ke utara sekitar 3 kilometer. Setelah melewati Desa Pesedahan Anda akan melihat papan ucapan selamat datang di Desa Tenganan.
Tenganan Pegringsingan sejatinya satu di antara sejumlah desa pakraman yang masuk dalam wilayah pemerintahan dinas Desa Tenganan. Desa-desa pakraman lainnya yakni Tenganan Dauh Tukad, Gumang, Bukit Kangin dan Bukit Kauh. Desa Pakraman Tenganan Pegringsingan sendiri terdiri dari tiga banjar yakni Banjar Kauh di bagian barat, Banjar Tengah di tengah-tengah serta Banjar Kangin/Pande di bagian timur.
Desa Tenganan Pegringsingan berada di sebuah lembah dan diapit oleh bukit dengan luas wilayah mencapai 917.200 ha. Karena letaknya seperti itu, Desa Tenganan Pegringsingan dibuat berundak atau terasering dengan posisi makin ke selatan makin rendah. Tujuannya tentu saja untuk menghidari kikisan air hujan. Di dalam desa juga dibuat saluran limbah atau utilitas lingkungan yang terencana dengan baik seperti adanya boatan, teba pisan dan paluh menuju sungai.

Pemukian di desa ini berpetak-petak lurus dari utara ke selatan dengan luas pekarangan yang sama yakni 2,342 are. Masing-masing rumah dihuni satu keluarga. Tiap-tiap leret rumah dibelah oleh sebuah jalan tanah yang disebut sebagai sebagai awangan. Awangan ini dibatasi oleh sebuah sekolan air.
Ada tiga awangan di desa ini. Ada awangan barat, awangan tengah dan awangan timur. Awangan tengah dan timur lebih kecil, kira-kira setengah dari lebar awangan di barat. Awangan barat kerap menjadi pusat keramaian tiap kali dilaksanakan upacara keagamaan atau adat.

Struktur pembagian tata ruang desa mengikuti konsep Tapak Dara yakni pertemuan antara arah angin kaja-kelod (utara-selatan) yang merupakan simbol segara-gunung (laut-gunung) dan arah matahari kangin-kauh (timur-barat). Pertemuan kedua arah itu dipersepsikan sebagai perputaran nemu gelang (seperti lingkaran) dengan porosnya berada di tengah-tengah. Orang Tenganan Pegringsingan mengenalnya dengan istilah maulu ke tengah atau berorientasi ke tengah-tengah. Maknanya, mencapai keseimbangan melalui penyatuan bhuwana alit (manusia dan karang paumahan atau pekarangan rumah) dengan bhuwana agung (pekarangan desa).

Perkampungan dikelilingi tembok bak benteng pertahanan. Lawangan atau pintu masuk desa berada di keempat penjuru. Orang Tenganan Pegringsingan menyebut konsep penataan ruang desanya itu sebagai Jaga Satru (berjaga dari serangan musuh).
Penduduk Desa Adat Tenganan Pegringsingan hingga tahun 2005 tercatat 215 kepala keluarga (KK) atau 661 jiwa. Umumnya masih berpendidikan SD dan SMP. Namun, sudah banyak juga warga Tenganan Pegringsingan yang mengenyam pendidikan tinggi dan meraih gelar sarjana.

Aktivitas keseharian warga Tenganan Pegringsingan yakni bertani atau pun menekuni usaha kerajinan. Tenganan Pegringsingan memiliki lahan tegalan yang cukup luas yakni 583,035 ha (sekitar 66,41 persen dari luas desa) serta lahan sawah seluas 255,840 ha (25,73 dari luas desa). Lahan itu ada yang digarap sendiri, tetapi umumnya digarap oleh orang luar dan warga Tenganan Pegringsingan hanya menerima hasilnya.

Usaha kerajinan yang ditekuni orang Tenganan Pegringsingan berkaitan erat dengan keberadaan desa ini sebagai desa wisata. Ada yang menenun dengan produksi unggulan kain geringsing, ada yang membuat atta, membuat lontar serta aneka cenderata untuk wisatawan.

Masa Bali Jaman Majapahit

Menurut sejarahnya diantara raja – raja yang memerintah di Bali yang paling terkenal adalah Dinasti Warmadewa. Raja Udayana adalah merupakan dinasti ini dan beliau adalah anak dari Ratu Campa yang diangkat anak oleh Warmadewa.

Setelah dewasa Udayana nikah dengan Putri Jawa yang bernama Gunapriya Dharma Patni, dari perkawinannya ini menurunkan Erlangga dan Anak Wungsu. Akhirnya setelah Erlangga wafat tahun 1041, kerajaanya di Jawa Timur dibagi Dua.

Pendeta Budha yang bernama Empu Baradah dikirim ke Bali agar pulau Bali diberikan kepada salah satu Putra Erlangga, tetapi ditolak oleh Empu Kuturan. Selanjutnya Bali diperintah oleh Raja Anak Wungsu antara tahun 1029 – 1077 dan dibawah perintahnya Bali merupakan daerah yang sangat subur dan tentram.

Setelah beliau meninggal dunia abunya disimpan dalam satu candi di komplek Candi Gunung Kawi. Tulisannya yang terdapat diatas pintu semu yang berbunyi :

Haji Lumah Ing Jalu yang berarti Sang Raja dimakamkan di Jalu sama dengan Susuh dari (ayam jantan) yang bentuknya sama dengan Kris maka perkataan Ing Jalu dapat ditafsirkan sebagai petunjuk Kali Kris atau Pakerisan.

Raja yang dimakamkan di jalu dimaksud adalah Raja Udayana, sedangkan tulisan Rwa Anakira yang berarti Dua Anaknya kemungkinan yang dimaksud makam Raja Udayana, Anak Wungsu dan Empat orang Permaisuri Raja serta Perdana Mentri Raja.

Diseberang Tenggara atau dari komplek candi ini terletak Wihara (tempat tinggal atau asrama para biksu/pendeta Budha). Peninggalan candi dan wihara di Gunung Kawi ini diperkirakan pada abad 11 Masehi. Sementara di Candi Gunung Kawi, setelah menuruni anak tangga sepanjang 400 m, nikmati eksotisnya bangunan candi yang dipahat pada dinding cadas.Ukiran pahatan yang besar ini terlihat menakjubkan ketika diamati dari jarak beberapa meter.

Candi yang dipercaya sebagai tempat menyimpan abu jenazah beberapa raja Bali ini memiliki legenda berkaitan dengan pembuatannya, yaitu dibuat sehari semalam oleh Kebo Iwa dengan menatahkan kuku tangannya yang sakti pada dinding cadas tersebut. Kebo Iwa sendiri adalah tokoh legenda rakyat Bali yang digambarkan sebagai orang bertubuh sangat besar dengan kekuatan dan kesaktiannya yang dipergunakan untuk membela Bali dari serangan musuh.


Zaman Kerajaan Kuno Bali ( Kerajaan Bedahulu / Bedulu )
Kerajaan Bedahulu atau Bedulu adalah kerajaan kuno tertua di pulau Bali pada abad ke-8 sampai abad ke-14, yang dapat tercatat oleh penelitian kepurbakalaan, Pra-sejarah dan Sejarah Babad Bali yang memiliki pusat kerajaan di sekitar Pejeng (baca: pèjèng) atau Bedulu, Kabupaten Gianyar, Bali. Diperkirakan kerajaan ini diperintah oleh raja-raja keturunan dinasti Warmadewa. Penguasa terakhir kerajaan Bedulu (Dalem Bedahulu) menentang ekspansi kerajaan Majapahit pada tahun 1343, yang dipimpin oleh Gajah Mada, namun berakhir dengan kekalahan Bedulu. Perlawanan Bedulu kemudian benar-benar padam setelah pemberontakan keturunan terakhirnya (Dalem Makambika) berhasil dikalahkan tahun 1347, setelah itu Gajah Mada menempatkan seorang keturunan brahmana dari Jawa bernama Sri Kresna Kepakisan sebagai raja (Dalem) di pulau Bali. Keturunan dinasti Kepakisan inilah yang di kemudian hari menjadi raja-raja di beberapa kerajaan kecil di Pulau Bali.
Raja-raja Bedahulu :
1. Sri Wira Dalem Kesari Warmadewa - (882-913)
2. Sri Ugrasena - (915-939)
3. Agni Tabanendra Warmadewa
4. Candrabhaya Singa Warmadewa - (960-975)
5. Janasadhu Warmadewa
6. Sri Wijayamahadewi
7. Dharmodayana Warmadewa (Udayana) - (988-1011)
8. Gunapriya Dharmapatni (bersama Udayana) - (989-1001)
9. Sri Ajnadewi
10. Sri Marakata - (1022-1025)
11. Anak Wungsu - (1049-1077)
12. Sri Maharaja Sri Walaprabu - (1079-1088)
13. Sri Maharaja Sri Sakalendukirana - (1088-1098)
14. Sri Suradhipa - (1115-1119)
15. Sri Jayasakti - (1133-1150)
16. Ragajaya
17. Sri Maharaja Aji Jayapangus - (1178-1181)
18. Arjayadengjayaketana
19. Aji Ekajayalancana
20. Bhatara Guru Sri Adikuntiketana
21. Parameswara
22. Adidewalancana
23. Mahaguru Dharmottungga Warmadewa
24. Walajayakertaningrat (Sri Masula Masuli atau Dalem Buncing?)
25. Sri Astasura Ratna Bumi Banten (Dalem Bedahulu) - (1332-1343)
26. Dalem Tokawa (1343-1345)
27. Dalem Makambika (1345-1347)
28. Dalem Madura

Sisa peninggalan :
Perlawanan kerajaan Bedulu terhadap Majapahit oleh legenda masyarakat Bali dianggap melambangkan perlawanan penduduk Bali asli (Bali Aga) terhadap serangan Jawa (Wong Majapahit). Beberapa tempat terpencil di Bali masih memelihara adat-istiadat Bali Aga, misalnya di Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli; di Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem; serta di desa-desa Sembiran, Cempaga Sidatapa, Pedawa, Tiga Was, Padangbulia di Kabupaten Buleleng.
Beberapa obyek wisata yang dianggap merupakan peninggalan kerajaan Bedulu, antara lain adalah pura Jero Agung, Samuan Tiga, Goa Gajah, Pura Bukit Sinunggal.

Di kutip dari berbagai sumber

Hubungi:
Bali Tours Club
E-mail: info@balitoursclub.com
Ph. 0361.8709363, Hp/ SMS: 081 916 533 222
Web: balitoursclub.blogspot.com or www.balitoursclub.com

Upacara Ngaben

Ngaben adalah upacara pembakaran mayat yang dilakukan di Bali, khususnya oleh yang beragama Hindu, dimana Hindu adalah agama mayoritas di Pulau Seribu Pura ini. Di dalam Panca Yadnya, upacara ini termasuk dalam Pitra Yadnya, yaitu upacara yang ditujukan untuk roh lelulur. Makna upacara Ngaben pada intinya adalah untuk mengembalikan roh leluhur (orang yang sudah meninggal) ke tempat asalnya. Seorang Pedanda mengatakan manusia memiliki Bayu, Sabda, Idep, dan setelah meninggal Bayu, Sabda, Idep itu dikembalikan ke Brahma, Wisnu, Siwa.Upacara Ngaben biasanya dilaksanakan oleh keluarga sanak saudara dari orang yang meninggal, sebagai wujud rasa hormat seorang anak terhadap orang tuanya. Dalam sekali upacara ini biasanya menghabiskan dana 15 juta s/d 20 juta rupiah.

Upacara ini biasanya dilakukan dengan semarak, tidak ada isak tangis, karena di Bali ada suatu keyakinan bahwa kita tidak boleh menangisi orang yang telah meninggal karena itu dapat menghambat perjalanan sang arwah menuju tempatnya. Hari pelaksanaan Ngaben ditentukan dengan mencari hari baik yang biasanya ditentukan oleh Pedanda. Beberapa hari sebelum upacara Ngaben dilaksanakan keluarga dibantu oleh masyarakat akan membuat “Bade dan Lembu” yang sangat megah terbuat dari kayu, kertas warna-warni dan bahan lainnya. “Bade dan Lembu” ini merupakan tempat mayat yang akan dilaksanakan Ngaben.

Pagi hari ketika upacara ini dilaksanakan, keluarga dan sanak saudara serta masyarakat akan berkumpul mempersiapkan upacara. Mayat akan dibersihkan atau yang biasa disebut “Nyiramin” oleh masyarakat dan keluarga, “Nyiramin” ini dipimpin oleh orang yang dianggap paling tua didalam masyarakat. Setelah itu mayat akan dipakaikan pakaian adat Bali seperti layaknya orang yang masih hidup. Sebelum acara puncak dilaksanakan, seluruh keluarga akan memberikan penghormatan terakhir dan memberikan doa semoga arwah yang diupacarai memperoleh tempat yang baik. Setelah semuanya siap, maka mayat akan ditempatkan di “Bade” untuk diusung beramai-ramai ke kuburan tempat upacara Ngaben, diiringi dengan “gamelan”, “kidung suci”, dan diikuti seluruh keluarga dan masyarakat, di depan “Bade” terdapat kain putih yang panjang yang bermakna sebagai pembuka jalan sang arwah menuju tempat asalnya.

Di setiap pertigaan atau perempatan maka “Bade” akan diputar sebanyak 3 kali. Sesampainya di kuburan, upacara Ngaben dilaksanakan dengan meletakkan mayat di “Lembu” yang telah disiapkan diawali dengan upacara-upacara lainnya dan doa mantra dari Ida Pedanda, kemudian “Lembu” dibakar sampai menjadi Abu. Abu ini kemudian dibuang ke Laut atau sungai yang dianggap suci.

Setelah upacara ini, keluarga dapat tenang mendoakan leluhur dari tempat suci dan pura masing-masing. Inilah yang menyebabkan ikatan keluarga di Bali sangat kuat, karena mereka selalu ingat dan menghormati lelulur dan juga orang tuanya. Terdapat kepercayaan bahwa roh leluhur yang mengalami reinkarnasi akan kembali dalam lingkaran keluarga lagi, jadi biasanya seorang cucu merupakan reinkarnasi dari orang tuanya.

Dari berbagai sumber.

Hubungi:
Bali Tours Club
E-mail: info@balitoursclub.com
Ph. 0361.8709363, Hp/ SMS: 081 916 533 222
Web: balitoursclub.blogspot.com or www.balitoursclub.com

Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap tahun Baru Saka. Hari ini jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) atau pada setiap bulan Maret setiap tahunnya, yang dipercayai merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup. Untuk itu umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap mereka.

Tujuan dan rangkaian perayaan
Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Mahaesa, untuk menyucikan ''Buwana Alit'' (alam manusia) dan ''Buwana Agung'' (alam semesta). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan bagian dari rangkaian perayaan yang lebih besar. Berikut perinciannya.

Tawur (''Pecaruan''), ''Pengrupukan'', dan ''Melasti''
Sehari sebelum Nyepi, yaitu pada "panglong ping 14 sasih kesanga", umat Hindu melaksanakan upacara ''Buta Yadnya'' di perempatan jalan dan lingkungan rumah masing-masing, dengan mengambil salah satu dari jenis-jenis ''[[caru]]'' (semacam sesajian) menurut kemampuannya. ''Buta Yadnya'' itu masing-masing bernama ''Pañca Sata'' (kecil), ''Pañca Sanak'' (sedang), dan ''Tawur Agung'' (besar). Tawur atau pecaruan sendiri merupakan penyucian/pemarisuda [[Buta Kala]], dan segala ''leteh'' (kekotoran) diharapkan sirna semuanya. ''Caru'' yang dilaksanakan di rumah masing-masing terdiri dari nasi manca (lima) warna berjumlah 9 ''tanding''/paket beserta lauk pauknya, seperti [[ayam brumbun]] (berwarna-warni) disertai ''tetabuhan'' arak/tuak. ''Buta Yadnya'' ini ditujukan kepada Sang Buta Raja, Buta Kala dan Batara Kala, dengan memohon supaya mereka tidak mengganggu umat.

Ogoh - Ogoh :: sehari sebelum Nyepi

''Mecaru'' diikuti oleh upacara ''pengerupukan'', yaitu menyebar-nyebar [[nasi]] tawur, mengobori-obori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah dan pekarangan dengan mesiu, serta memukul benda-benda apa saja (biasanya kentongan) hingga bersuara ramai/gaduh. Tahapan ini dilakukan untuk mengusir Buta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar.
Khusus di [[Bali]], ''pengrupukan'' biasanya dimeriahkan dengan pawai [[ogoh-ogoh]] yang merupakan perwujudan Buta Kala yang diarak keliling lingkungan, dan kemudian dibakar. Tujuannya sama yaitu mengusir Buta Kala dari lingkungan sekitar.

Tahap terakhir adalah ''melasti'', yaitu menghanyutkan segala ''leteh'' (kotoran) ke laut, serta menyucikan ''[[pretima]]''. Upacara ini dilakukan di laut, karena laut dianggap sebagai sumber ''amerta''. Selambat-lambatnya pada ''tilem sore'', ''melasti'' harus selesai.

Nyepi
Keesokan harinya, yaitu pada ''panglong ping 15'' (atau ''tilem Kesanga''), tibalah Hari Raya Nyepi sesungguhnya. Pada hari ini dilakukan [[puasa]] Nyepi yang disebut "Catur Brata" Penyepian dan terdiri dari ''amati geni'' (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), ''amati karya'' (tidak bekerja), ''amati lelungan'' (tidak bepergian), dan ''amati lelanguan'' (tidak mendengarkan hiburan). Brata ini dilakukan sejak sebelum [[matahari]] terbit.
Menurut umat Hindu, segala hal yang bersifat peralihan, selalu didahului dengan perlambang gelap. Misalnya seorang bayi yang akan beralih menjadi anak-anak (1 ''oton''/6 bulan), lambang ini diwujudkan dengan 'matekep guwungan' (ditutup sangkar [[ayam]]). Wanita yang beralih dari masa kanak-kanak ke dewasa (''Ngeraja Sewala''), upacaranya didahului dengan ''ngekep'' (dipingit).

Demikianlah untuk masa baru, ditempuh secara baru lahir, yaitu benar-benar dimulai dengan suatu halaman baru yang putih bersih. Untuk memulai hidup dalam caka/tahun baru pun, dasar ini dipergunakan, sehingga ada masa amati geni.

Intisari dari perlambang-perlambang lahir itu (amati geni), menurut [[lontar]] "Sundari Gama" adalah "memutihbersihkan hati sanubari", yang merupakan kewajiban bagi umat Hindu.

''Tiap orang berilmu (''sang wruhing tattwa jñana'') melaksanakan brata (pengekangan hawa nafsu), yoga ( menghubungkan jiwa dengan paramatma (Tuhan), tapa (latihan ketahanan menderita), dan samadi (manunggal kepada Tuhan, yang tujuan akhirnya adalah kesucian lahir batin).''

Semua itu menjadi keharusan bagi umat Hindu agar memiliki kesiapan batin untuk menghadapi setiap tantangan kehidupan di tahun yang baru. Kebiasaan merayakan hari raya dengan berfoya-foya, berjudi, mabuk-mabukan adalah sesuatu kebiasaan yang keliru dan mesti diubah.


Ngembak Geni (Ngembak Api)
Rangkaian terakhir dari perayaan Tahun Baru Saka adalah hari ''Ngembak Geni'' yang jatuh pada tanggal "ping pisan (1) sasih kedasa (X)". Pada hari inilah Tahun Baru Saka tersebut dimulai. Umat Hindu bersilaturahmi dengan keluarga besar dan tetangga, saling maaf memaafkan (''ksama'') satu sama lain.
Dengan suasana baru, kehidupan baru akan dimulai dengan hati putih bersih. Jadi kalau tahun masehi berakhir tiap tanggal 31 Desember dan tahun barunya dimulai 1 Januari, maka tahun Çaka berakhir pada "panglong ping limolas (15) sasih kedasa (X)", dan tahun barunya dimulai tanggal 1 sasih kedasa (X).


Hubungi:
Bali Tours Club
E-mail: info@balitoursclub.com
Ph. 0361.8709363, Hp/ SMS: 081 916 533 222
Web: balitoursclub.blogspot.com or www.balitoursclub.com

Hari Raya Galungan

Hari raya Galungan: Buda Kliwon Dungulan adalah hari memperingati terciptanya alam semesta beserta isinya dan kemenangan dharma melawan adharma, Umat Hindu di Bali melakukan persembahan kehadapan Sang Hyang Widhi dan Dewa Bhatara/dengan segala manisfestasinya sebagai tanda puji syukur atas rahmatnya serta untuk keselamatan selanjutnya. Sedangkan penjor yang dipasang di muka tiap-tiap perumahan yaitu merupakan aturan kehadapan Bhatara Mahadewa yang berkedudukan di Gunung Agung.

Galungan itu dirayakan oleh generasi yang terus berubah-ubah dan zaman yang juga berubah-ubah. Oleh karena itu, cara merayakan Galunganpun seyogianya juga berubah-ubah disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Yang tidak boleh berubah adalah hakikat Galungan yang dinyatakan dalam Lontar Sunarigama. Teks Lontar Sunarigama tentang Galungan harus terus menerus disosialisasikan agar perubahan cara merayakan Galungan tidak menyimpang dari hakikat Galungan itu. Teks itu sbb.: "Budha Kliwon Dungulan ngaran Galungan, patitis ikang nyana sandhi galang apadang mariakena byaparaning idep".


Teks Lontar Sunarigama itu mestinya selalu kita pegang sebagai landasan setiap merayakan Galungan. Teks itu menyatakan bahwa yang diingatkan oleh perayaan Galungan adalah untuk menyatukan potensi diri Manusia yang disebut Jnyana. "Patitis ikang Jnyana Sandhi" itu artinya memusatkan arah dari Jnyana sampai terpadu. Jnyana adalah pengetahuan dan kesadaran suci yang ada tersembunyi dalam diri tiap manusia.

Ada kalanya disuatu waktu dan tempat perayaan Galungan lebih menonjolkan perayaan Galungan dengan pesta-pesta pora yang bersifat hedonis. Makan masakan khas daerah yang lebih nikmat dari sehari-harinya.Demikian pula Galungan diwujudkan dengan berpakaian serba baru,pergi ketempat-tempat hiburan dan melakukan hal-hal yang lebih menekankan keikmatan indria. Pada hal Galungan adalah sebagai suatu peringatan untuk menajamkan daya spiritual untuk mensinergikan penerapan Jnyana atau ilmu pengetahuan suci untuk mencerahkan hati nurani umat sehingga dapat membangun kehidupan yang cerah dan bergaiarah untuk mengamalkan Dharma. Galungan bukan sebagai media untuk lebih mendinamisir dominasi indria dalam diri.


Hubungi:
Bali Tours Club
E-mail: info@balitoursclub.com
Ph. 0361.8709363, Hp/ SMS: 081 916 533 222
Web: balitoursclub.blogspot.com or www.balitoursclub.com

Hari Raya Kuningan

Hari raya Kuningan adalah hari raya yang dirayakan umat Hindu Dharma di Bali. Perayaan ini jatuh pada hari Saniscara (Sabtu), Kliwon, wuku Kuningan. Hari raya ini dilaksanakan setiap 210 hari, dengan menggunakan perhitungan kalender Bali.
Di hari suci diceritakan Ida Sang Hyang Widi turun ke dunia untuk memberikan berkah kesejahteraan buat seluruh umat di dunia. Sering juga diyakini, pelaksanaan upacara pada hari raya Kuningan sebaiknya dilakukan sebelum tengah hari, sebelum waktu para Betara kembali ke sorga.

Kuningan adalah rangkaian upacara Galungan, 10 hari sebelum Kuningan. Pada hari itu dibuat nasi kuning, lambang kemakmuran dan dihaturkan sesajen-sesajen sebagai tanda terimakasih dan suksmaning idep kita sebagai manusia (umat) menerima anugrah dari Hyang Widhi berupa bahan-bahan sandang dan pangan yang semuanya itu dilimpahkan oleh beliau kepada umatNya atas dasar cinta-kasihnya. Di dalam tebog atau selanggi yang berisi nasi kuning tersebut dipancangkan sebuah wayang-wayangan (malaekat) yang melimpahkan anugrah kemakmuran kepada kita semua.


Hubungi:
Bali Tours Club, bali tour, tour di bali
E-mail: info@balitoursclub.com
Ph. 0361.8709363, Hp/ SMS: 081 916 533 222
Web: balitoursclub.blogspot.com or www.balitoursclub.com

Tari Barong

Liburan di Bali dan melihat keindahan objek wisata di Bali, disamping melihat pemandangan alam bali yang indah, mengunjungi tempat atraksi wisata, berbelanja, sekedar menyegarkan tenggorokan di pub/bar yang berserakan di Kuta atau pergi ke salah satu pantai eksotis di pulau Bali, belumlah terasa lengkap tanpa menyaksikan fragmen tarian di Bali. Bali terkenal selain karena obyek wisatanya yang menawan juga karena penduduk dan budayanya, salah satunya tariannya. Di Bali dikenal banyak jenis tarian, mungkin jumlahnya ratusan jenis dan terus bertambah dengan diciptakanya banyak jenis tarian baru dari waktu ke waktu, tetapi terdapat beberapa tarian yang paling populer untuk ‘konsumsi pariwisata’ di bali, misalnya tari barong. Barong adalah merupakan simbol kebaikan di Bali, yang bentuknya hampir mirip dengan singa. Jika anda wisata di Bali, sempatkan waktu anda untuk menyaksikan tarian ini, karena memiliki kisah yang menarik dan nilai seni yang tinggi.

Pada tarian Barong akan dipertunjukan, perkelahian antara kebaikan (barong) melawan kejahatan yang disimbolkan dengan Rangda (wajah yang sangat menyeramkan seperti raksasa). Tetapi tidak satupun dari mereka ada yang menang ataupun kalah. Semua itu merupakan cerminan dari kehidupan masyarakat sehari-hari dimana baik dan buruk atau positif dan negatif selalu ada dalam kehidupan kita. Walaupun pada dasarnya setiap orang ingin mendapatkan hal-hal yang baik.Inti dari cerita tarian Barong diambil dari cerita pewayangan hindu terbesar dari India yaitu Mahabarata.














Dalam kisah ini diceritakan, salah satu dari Panca Pandawa (5 bersaudara) yaitu Sahadewa, akan dikorbankan oleh ibunya (Dewi Kunthi) untuk dipersembahkan kepada Dewi Durga (istri Dewa Siwa yang mempunyai wajah sangat menyeramkan). Tetapi saatnya untuk dikorbankan Dewi kunthi merasa sangat sedih dan tidak rela anaknya dipersembahkan dan dia ingin membatalkannya. Oleh karena kelicikan Dewi Durga akhirnya Dewi Kunthi seketika berubah fikiran dan menjadi sangat marah kepada Sahadewa. Dan akhirnya Sahadewa diikat dibawah pohon, sambil menunggu waktu yang tepat untuk dipersembahkan. Pada saat itulah datang Dewa Wisnu memberikan anugrah kepada Sahadewa sehingga menjadikan dia tak terkalahkan. Dan tiba saatnya Dewi Durga turun untuk mebunuh Sahadewa, namun semua itu tidak mampu dilakukan. Bahkan akhirnya Dewi durga meminta Sahadewa untuk membunuh dirinya sendiri (Dewi Durga) agar dia bisa kembali ke surga.

Setelah dia terbunuh, datanglah Kalika (murid dewi Durga) dan mencoba untuk membunuh Sahadewa. Tetapi kalika kalah dan dia menjelma menjadi seekor babi hutan, karena diburu oleh masyarakat kemudian dia menjelma lagi menjadi Burung paksi (burung yang besar) dan selanjutnya mencoba mengalahkan Sahadewa. Lagi-lagi Kalika kalah dan terakhir dia menjelma menjadi Dewi Durga dengan wujud Rangda. Pada saat itu juga Sahadewa merubah dirinya (menjelma) menjadi Barong dan bertempur dengan Kalika. pada perkelahian ini tidak ada satupun yang kalah atau menang.

Tari ini diakhiri dengan tarian Keris, yang di perankan oleh beberapa orang laki-laki yang mencoba menusuk dirinya sendiri dengan keris tetepi tidak satupun dari mereka ada yang terluka, karena tubuh mereka telah dimasuki oleh kekuatan yang tidak bisa dilihat denagn kasat mata. Itulah secara singkat cerita dari tarian Barong, untuk lebih jelasnya silahkan sempatkan diri anda untuk menyaksikan tarian ini jika liburan ke Bali. Tarian ini dapat kita saksikan di desa Batubulan setiap hari pada pukul 09.30 Wita. selama satu jam. Jika anda ingin menyaksikan tarian ini anda bisa ikut paket Kintamani Tour ataupun bisa sewa mobil dan datang sendiri ke lokasi.

Ada beberapa jenis tari Barong:
  • Barong ket , inilah jenis barong yang anda saksikan ketika menonton tarian barong di dance stage di beberapa daerah di bali di pagi hari, dari wujudnya, Barong Ket ini merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau boma. Badan Barong ini dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari kulit, ditempel kaca cermin yang berkilauan dan bulunya dibuat dari perasok (serat dari daun sejenis tanaman mirip pandan), ijuk atau ada pula dari bulu burung gagak. tarian barong ini mempunyai variasi tarian yang lengkap, Tari Barong Keket ini melukiskan tentang pertarungan kebajikan (dharma) dan keburukan (adharma) yang merupakan paduan yang selalu berlawanan (rwa bhineda).
  • Barong Bangkal, Bangkal artinya babi besar yang berumur tua, oleh sebab itu Barong ini menyerupai seekor bangkal atau bangkung, Barong ini biasa juga disebut Barong Celeng atau Barong Bangkung. Umumnya dipentaskan dengan berkeliling desa (ngelawang) oleh dua orang penari pada hari-hari tertentu yang dianggap keramat atau saat terjadinya wabah penyakit menyerang desa tanpa membawakan sebuah lakon dan diiringi dengan tetamburan ( sederhana)
  • Barong Asu, Barong ini menyerupai anjing (asu) dan termasuk jenis Barong yang langka, hanya terdapat di beberapa desa di daerah tabanan dan badung. Biasanya dipentaskan dengan berkeliling desa (ngelawang) pada hari-hari tertentu tanpa lakon dengan diiringi baleganjur.
  • Barong Brutuk, Tarian yang langka, menggambarkan makhluk-makhluk suci (para pengiring Ida Ratu Pancering Jagat) yang berstana di Pura Pancering Jagat,Trunyan. Penarinya adalah remaja yang telah disucikan dan mengenakan busana yang terbuat dari daun pisang kering (keraras), memakai topeng dari batok kelapa, setiap orang membawa cambuk yang dimainkan sambil berlari-lari mengelilingi pura, diiringi dengan gamelan baleganjur. Barong ini terdapat di daerah trunyan – Kintamani
  • Barong Kadingkling, barong ini disebut juga Barong Blasblasan, pementasannya secara ngelawang, para penarinya hanya mengenakan topeng wayang wong dengan lakon cuplikan-cuplikan dari cerita Ramayana terutama adegan perang dan setiap tokoh dimainkan oleh satu orang penari yang masih anak-anak, dipentaskan pada hari-hari raya galungan dan kuningan diiringi dengan gambelan batel dan ada pula yang semacam babonangan (gamelan batel yang dilengkapi dengan reyong).Barong ini terdapat di daerah gianyar, bangli dan klungkung.
  • Barong Gagombrangan.
  • Barong Gajah, Barong ini menyerupai gajah, ditarikan oleh dua orang dan termasuk jenis barong yang langka sehingga dikeramatkan warga masyarakat pengemongnya. Dipentaskannya secara berkeliling desa (ngelawang )tanpa membawakan lakon dan diiringi dengan gamelan batel/ tetamburan. Barong ini terdapat di daerah Gianyar, Tabanan, Badung dan Bangli
  • Barong Macan, Sesuai dengan namanya, Barong ini menyerupai seekor macan dan termasuk jenis barong yang terkenal di kalangan masyarakat Bali. Dipentaskannya dengan berkeliling desa dan adakalanya dilengkapi dengan suatu drama tari semacam Arja serta diiringi dengan gamelan batel
  • Barong Landung, Barong ini mula-mula dipakai untuk mengelabui barisan makhluk halus ganas yang menebar segala bencana penyakit dan marabahaya ke perkampungan penduduk Bali. Makhluk-makhluk halus tersebut dipercaya sebagai anak buah dan hulubalang Ratu Gede Mecaling yang menyeberangi lautan dari Nusa Penida. Oleh seorang pendeta sakti, kemudian penduduk disarankan untuk membuat patung yang mirip sang majikan, tinggi besar, hitam dan bertaring, dan diberi nama Jero Gede Mecaling, atau Ratu Mecaling. Karena itu masyarakat segera membuat tiruan Jero Gede Mecaling dan mengaraknya berkeliling kampung untuk membuat para makhluk halus itu takut dan menyingkir. Sirnalah segala macam penderitaan yang menghantui penduduk selama ini. Untuk penghormatan kepada tiruan Jero Gede, dibuatlah pasangannya yang biasa dipanggil Jero Luh. Kedua Barong Landung itu sering dihibur, diajak berjalan-jalan dan dibuatkan keramaian supaya bisa menari dan bersenang-senang.

Di kutip dari beberapa sumber



Hubungi:
Bali Tours Club
E-mail: info@balitoursclub.com
Ph. 0361.8709363,
Hp/ SMS: 081 916 533 222

Tips liburan di Bali

KARTU identitas berupa KTP (kartu tanda penduduk) atau SIM (surat ijin mengemudi) untuk keperluan regristasi saat tiba di hotel.
Taruhlah barang-barang penting anda di safe scurity box hotel tempat and menginap.
Bawa uang tunai di kondisi darurat di wilayah terpencil pada saat kartu kredit / debit tidak bisa digunakan.
HORMATI rombongan yang tengah melakukan prosesi keagamaan yang berjalan pelan. Jangan pernah membunyikan klakson.

LAKUKAN tawar-menawar saat berbelanja, kecuali jika pada barang yang dijual sudah tertera harga.
JANGAN memberi perhatian atau mencoba menawar kepada orang yang menawarkan barang atau jasa (seperti jasa pijat kaki saat di pantai) jika Anda memang tidak tertarik atau tidak punya rencana untuk membeli atau memakai jasa mereka.
KETIKA berenang di pantai, jangan berenang di area terlarang yang sudah diberi tanda, karena arus laut bisa sangat deras. Berenanglah di antara bendera kuning dan merah.
JANGAN membawa narkoba.
KHUSUS untuk perempuan, jangan memasuki pura jika Anda sedang mengalami mensturasi.
JIKA Anda menghadiri ritual keagamaan, pakailah sarung dan pita, jangan berjalan di depan orang yang sedang berdoa, jangan gunakan flash ketika ambil gambar dengan kamera, dan jangan pernah duduk lebih tinggi dari pendeta yang memimpin upacara.
SAAT menyeberang jalan, jangan lupa tengok kiri-kanan, mobil mungkin bisa


Hubungi:
Bali Tours Club
E-mail: info@balitoursclub.com
Ph. 0361.8709363, Hp/ SMS: 081 916 533 222
PIN BB: 21497DE9
Web: balitoursclub.blogspot.com or www.balitoursclub.com

Ketentuan Sewa Mobil

KETENTUAN DAN KONDISI SEWA MOBIL DI BALI TOURS CLUB

Semua mobil dalam kondisi seperti baru, bagus, mulus dalam keadaan bersih dan selalu terawat. Dapatkan Layanan Gratis pengantaran dan penjemputan mobil ke Airport atau ke hotel anda

Sewa Mobil Setir sendiri (self drive)

  1. Diwajibkan para penyewa memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) minimal, SIM A yang masih berlaku di Negara republik Indonesia.
  2. Harga sewa mobil dihitung peharinya selama 24 jam ( sewa min 2 hari) dan di hitung 12 jam jika sewa 1 hari, Kelebihan waktu (over time) akan dikenakan biaya sebesar 10% dari harga sewa per hari per jamnya.
  3. Penjemputan dan pengantaran mobil sewa di airport tidak di kenakan biaya atau gratis sudah termasuk Pajak
  4. Penjemputan dan pengantaran mobil sewa ke hotel area Kuta, Tuban, Jimbaran, Nusadua, Seminyak, Denpasar, dan Petitenget tidak di kenakan biaya atau gratis.
  5. Penjemputan / pengantaran mobil sewa di luar area tersebut akan di kenakan biaya pengantaran sebesar Rp. 100.000,- / mobil area Ubud, Tabanan Rp.200,000 untuk area karangasem dan Buleleng Rp.350,000
  6. Serah terima mobil sewa hanya dapat dilakukan jika pelanggan dapat menyerahkan Kartu Identitas Diri yang masih berlaku.
  7. Pemakaian mobil sewa hanya dapat digunakan di dalam pulau Bali saja. Pemakaian mobil sewaan keluar pulau Bali akan dikenakan sangsi sesuai dengan ketentuan hukum sewa mobil yg berlaku di asosiasi sewa mobil di Bali di bawah naungan hukum Negara republik Indonesia
  8. Semua harga yang tercamtum di atas sudah termasuk asuransi all risk.
    Kerusakan pada mobil yang di sewa (lecet, penyok) hanya dikenakan biaya klaim asuransi minor sebesar Rp 300.000,-
  9. Untuk kerusakan dalam kapasitas besar (mobil tidak dapat beroperasi, kaca pecah, dll) akan dikenakan klaim asuransi major sebesar sewa mobil sebulan.

Sewa mobil dengan sopir.

  1. Sewa mobil dengan jasa sopir di hitung selama 10 jam, kelebihan waktu akan di kenakan biaya sebesar 10% dari harga sewa kendaraan
  2. Kerusakan kendaraan yang terjadi karena kelalaian perusahaan Car Rental, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Yeh Malong Tous


Hubungi:
Bali Tours Club
E-mail: info@balitoursclub.com
Ph. 0361.8709363, Hp/ SMS: 081 916 533 222
Web: balitoursclub.blogspot.com or www.balitoursclub.com

Villa Victoria

Villa Victoria terletak di desa terkenal, di kawasan Umalas - Seminyak - Bali, Villa Victoria menawarkan kenyamanan tempat tinggal di pulau Bali, dengan sentuhan modern yang mewah.
Dengan menempuh 20 menit perjalanan dengan mobil dari bandara melalui wilayah pedesaan.
Melepaskan diri rutinitas harian Anda, Villa Victoria menawarkan akomodasi yang nyaman, tenang dan luas.


Setiap kamar tidur vila dilengkapi dengan fasilitas modern seperti TV, DVD player, sistem audio dan internet hotspot untuk memberikan kemudahan seperti di rumah sendiri.
Masing-masing villa dilengkapi dengan ruang makan dan ruang tamu yang nyaman dengan fasilitas dapur dan kolam renang pribadi yang sempurna bagi keluarga, pasangan, atau teman-teman. Juga ada kolam renang besar dan SPA untuk umum. Ini akan membuat wisata di Bali anda terasa lebih nyaman.



Villa di lengkapi dan dirancang dengan luas ruang ganti, ruang baca, dan kamar mandi dilengkapi dengan produk-produk aroma terapi untuk relaksasi Anda.




1 Bed Room Villa : RP 1.400.000 nett/villa/ night
2 Bed Room Villa : Rp 2.100.000 nett/villa/night
3 Bed Room Villa: Rp 4.000.000 nett/villa/night

Harga diatas sudah termasuk:
  • Pajak dan service
  • Makan Pagi
  • Antar jemput ke bandara
  • Shuttle setiap hari ke Seminyak/ pantai terdekat
Fasilitas Villa
  • Dressing room
  • Kitchen
  • Living room
  • Kulkas + minibar
  • Laundry
  • Semua Villa ada private pool
  • Hot spot internet area
  • Bar, Restaurant, swimming pool untuk umum
  • Spa
  • Semua kamar villa ada: Satelite TV, A/C, hot shower, DVD player, Radio Stereo, safety box
Untuk kebutuhan wisata di Bali anda, kami juga menyediakan paket tour, voucher atraksi wisata dan juga sewa mobil di Bali.


KONTAK KAMI:
www.balitoursclub.com
E-mail: info@balitoursclub.com
HP/SMS: 081 916 533 222 (Reservasi 24 jam)
Ph. 0361.8709363 (office hour)
PIN BB: 21497DE9

Sewa Mobil di Bali

Bali Tours Club menyediakan: sewa mobil, charter mobil, dan pengemudi pariwsata di Bali. Jasa sewa mobil atau car rental di Bali Tours Club akan memberikan pengalaman tour yang mengesankan karena kami mengedepankan pelayanan yang profesional. Rent car / sewa mobil selama di Bali bisa setir sendiri atau gunakan supir (private driver) dari Bali Tours Club. Armada yang tersedia: Suzuki APV, Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Toyota Kijang, Toyota Innoa, Mini Bus, Suzuki Karimun, Toyota Alphard. Charter/ sewa mobil murah di Bali sudah termasuk BBM dan pengemudi pariwsata.

Lis harga sewa kendaraan berikut saat harga bbm premiun Rp 7.000/liter

Isuzu Elf

Isuzu Elf

Include: Mobil, BBM, Supir
Price: Rp 800.000 / 10 jam
Mobil Mikrobus Full AC & Audio, Reclining Seat, Bagasi Radio Tape. Total penumpang 12 orang
Jimny Katana

Jimny Katana

Include: FULL ASURANSI
Price: Rp. 120.000 / hari
Full AC, stereo cassette/radio, power steering. Total penumpang 3-4 orang
Kia Pregio/Travello

Kia Pregio/Travello

Include: Mobil, BBM, Supir
Price: Rp 700.000 / 10 jam
Full AC & Audio, Bagasi Radio Tape, total penumpang 10 orang.

Kijang Innova

Kijang Innova

Include: FULL ASURANSI
Price: RP. 350.000/ hari
Price: RP. 600.000/ 10 jam + supir + bbm
Full AC & Audio, central lock windows, stereo cassette/radio, power steering. Total penumpang 7-8 orang
Suzuki APV

Suzuki APV

Include: FULL ASURANSI
Price: RP. 220.000 / hari
Price: RP. 440.000/ 10 jam + supir + bbm
Full AC & Audio, central & safety lock, power windows, alarm system, stereo cassette, power steering, total penumpang 7-8 orang
Suzuki Karimun

Suzuki Karimun

Include: FULL ASURANSI
Price: Rp. 165.000 / hari
Full AC & Audio, power windows, stereo cassette/radio, power steering. Total penumpang: 3 -4 orang
Suzuki Karimun Estilo

Suzuki Karimun Estilo

Include: FULL ASURANSI
Price: RP. 175.000 / hari
Full AC & Audio, central lock & power windows, stereo cassette/radio, manual transmission, power steering. Total penumpang 3-4 orang

Toyota Avanza

Toyota Avanza

Include: FULL ASURANSI
Price: RP. 215.000 / hari
Price: RP. 440.000/ 10 jam + supir + bbm
Full AC & Audio, central lock, power windows, stereo cassette/radio, power steering. Total 5-6 penumpang
Toyota Kijang LGX

Toyota Kijang LGX

Include: FULL ASURANSI
Price: RP. 270.000 / hari
Full AC & Audio, central lock & power windows, stereo cassette/radio, power steering. Total penumpang 7-8 orang

Disini anda bisa dapatkan list harga sewa mobil di Bali terbaru



KONTAK KAMI:
www.balitoursclub.com
E-mail: info@balitoursclub.com
HP/SMS: 081 916 533 222 | 0821 4704 2222
Ph. 0361.8709363 (office hour)

Kontak Kami


KONTAK KAMI:
www.balitoursclub.com
E-mail: info@balitoursclub.com
HP/SMS: 081 916 533 222 (Reservasi 24 jam)
Ph. 0361.8709363 (office hour)
PIN BB: 21497DE9

Tentang kami

Bali Tours Club adalah Perusahaan jasa angkutan wisata yang menawarkan jasa bali car rental, bali rent car / sewa mobil di bali, bali tour / tour di bali, bali private driver, bali private tour dan banyak paket-paket wisata murah yang kami tawarkan, kami berbasis di Bali, dengan Karyawan dan supir yang berpengalaman di bidang Pariwisata sejak perusahaan kami berdiri offline pada tahun 2005 sampai sekarang, untuk memberikan informasi dan layanan yang lebih optimal, kami buka jasa pemesanan secara online selama 24 jam.
Paket tour yang kami tawarkan semua private tour, sewa kendaraan juga tersedia baik dengan pengemudi ataupun dengan mengemudi sendiri.
Denganmengedepankan pelayanan yang baik dan menjaga kepuasan wisatawan, kami yakin anda akan mendapatkan yang terbaik selama liburan.

KONTAK KAMI:
www.balitoursclub.com
E-mail: info@balitoursclub.com
HP/SMS: 081 916 533 222 (Reservasi 24 jam)
Ph. 0361.8709363 (office hour)
PIN BB: 21497DE9

Home

Bali Tours Club menyediakan informasi tentang Tour dan sewa mobil di Bali, aktifitas kami mencakup private car rental, charter atau sewa mobil di Bali dengan supir. Untuk wisata tour di Bali kami menyediakan paket tour dengan private driver mulai dari half day, full day tour dan adventure di Bali, kami tawarkan dengan harga murah dan terjangkau. Untuk car rentals tersedia mobil Suzuki APV, Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Toyota Kijang, Toyota Innova, Mini Bus, Suzuki Karimun, Toyota Alphard.

Kami menyediakan informasi mengenai atraksi wisata seperti rafting (arung jeram), parasailing, diving, snorkling, seawalker, fly fish, jet ski, glass bottom boat, water ski, sailing boat, paddle canoe, banana boat, nusa lembongan cruise, bungy jumping, water boom, cycling, camel safaries, fishing, elephant tour, dan lain-lain.
Dengan semua informasi pariwisata yang kami sediakan, kami harapkan bisa memudahkan wisatawan selama berlibur di Bali.






KONTAK KAMI:

www.balitoursclub.com
E-mail: info@balitoursclub.com
HP/SMS: 081 916 533 222 (Reservasi 24 jam)
Ph. 0361.8709363 (office hour)
PIN BB: 21497DE9

Ubud Tour

Tour di Bali: Ubud – Monkey forest Tour, dimulai dari penjemputan dihotel pukul 8.30 a.m menuju Celuk- Mas – Ubud dan Monkey Forest - tour berakhir dan kembali ke hotel pukul 13.00 p.m
Celuk
Celuk adalah sebuah desa obyek wisata kerajinan emas perak. Sebagai desa obyek wisata, Celuk dapat dikunjungi setiap hari untuk melihat dari dekat para seniman yang sedang berkreasi membuat perhiasan emas dan perak yang bermutu tinggi. Desa Celuk terletak di Desa Sukawati, kabupaten Gianyar, Bali. Lokasinya sangat strategis di jalur pariwisata Batubulan – Sukawati – Ubud – Kintamani.
Mas
Desa Mas sudah terkenal karena kesenian, seni ukir patung kayu, yang mengedepankan sinergi ciri humanisme dan naturalisme. Letaknya sangat strategis, yaitu pada jalur pariwisata, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali. Berjarak kira – kira 20 km dari arah Denpasar.




Ubud
Ubud merupakan pusat seniman lukis, dengan lingkungan pedesaan yang memiliki udara sejuk, karena letaknya 300 meter dari permukaan laut, menawarkan berbagai keindahan alam dan hasil kerajinan seni masyarakatnya, lingkungan pedesaanya masih asri sehingga memberikan inspirasi bagi seniman lukis. Ada wisata wana yaitu ratusan kera yang cukup jinak di Desa Padang tegal Ubud.
Monkey forest
Wisata Bali yang menghadirkan kera - kera dan pepohonan rimbun berlokasi di Jalan monkey forest - Padangtegal - Ubud - Bali – Indonesia. Lebatnya hutan tropis di wana wisata Monkey Forest mengiringi langkah kami berpetualang dengan kera - kera lucu. Si kera - kera membuntuti langkah pengunjung kemanapun pergi. Di bagian dalam Monkey Forest terdapat kolam air berbentuk lingkaran, dimana tiap sudutnya terpajang patung kera.

Minimum booking 2 orang, harga : Rp 1750.000/orang / 4-5 jam
Harga termasuk: Supir/guide, Mobil full A/C, BBM
Booking lebih dari 2 orang berlaku diskon istimewa

Hubungi:
Bali Tours Club
E-mail: info@balitoursclub.com
Ph. 0361.8709363, Hp/ SMS: 081 916 533 222
PIN BB: 21497DE9
Web: balitoursclub.blogspot.com or www.balitoursclub.com

Denpasar City Tour

Tour di Bali: Denpasar City Tour, penjemputan dihotel pukul 8.30 a.m menuju Denpasar - Museum Bali - Art centre - Bajra Sandhi - tour berakhir dan kembali ke hotel pukul 13.00 p.m

Denpasar
Denpasar sebagai pusat pemerintahan Bali, pusat bisnis di Bali merupakan ibukota dari Propinsi Bali. Jalan Gajamada merupakan yang dulunya merupakan pusat bisnis, sampai saat ini dimana kantor-kantor Bank, restaurant dan pusat pemerintahan Kotamadya Denpasar, termasuk juga pasar Badung dan Kumbasari, sebagai pusat perekonomian di kota Denpasar, terletak di jalan ini.

Museum Bali
Museum Bali adalah museum penyimpanan peningggalan masa lampau manusia dan etnografi. Struktur fisik bangunannya merupakan perpaduan struktur fisik atau kraton, dan banyak koleksinya terdiri dari benda-benda etnografi antara lain peralatan dan prlengkapan hidup, kesenian, keagamaan, bahasa tulisan dan lain-lainnya yang mencerminkan kehidupan dan perkembangan kebudayaan bali.

Bali Art Centre (Taman Budaya)
Taman Werdhi Budaya yang terletak di Jalan Nusa Indah Denpasar merupakan salah satu tempat terluas dan paling komplek untuk pergelaran budaya di Bali dimana setiap tahunnya Pesta Kesenia Bali dilaksanakan di tempat ini. Obyek ini memiliki tempat yang sangat strategis dan sejuk. Art Center memiliki luas ± 14 hektar. Tempat ini sangat terawat dan indah.

Monumen Bajra Sandhi
Bajra Sandhi merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali dan menjadi symbol masyarakat Bali untuk menghormati para pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman, serta lambang semangat untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Minimum booking 2 orang, harga : Rp 1750.000/orang / 4-5 jam
Harga termasuk: Supir/guide, Mobil full A/C, BBM
Booking lebih dari 2 orang berlaku diskon istimewa

BALI TOURS CLUB

E-mail: info@balitoursclub.com

HP/SMS: 081 916 533 222 (Reservasi 24 jam)

Ph. 0361.8709363 (office hour)

PIN BB: 277E2465

YM: balitoursclub